A.
Pengertian Teori Belajar
Dalam psikologi dan pendidikan , pembelajaran secara umum didefinisikan sebagai suatu proses yang
menyatukan kognitif, emosional, dan lingkungan pengaruh dan pengalaman untuk
memperoleh, meningkatkan, atau membuat perubahan’s pengetahuan satu,
keterampilan, nilai, dan pandangan dunia (Illeris, 2000; Ormorod, 1995).
Belajar sebagai suatu proses berfokus
pada apa yang terjadi ketika belajar berlangsung. Penjelasan tentang apa yang
terjadi merupakan teori-teori
belajar. Teori
belajar adalah
upaya untuk menggambarkan bagaimana orang dan hewan belajar, sehingga membantu
kita memahami proses kompleks inheren pembelajaran.
B.
Macam-Macam Teori Belajar
1. Teori Belajar
Global
Pada prinsipnya proses belajar yang
dialami manusia berlangsung sepanjang hayat, artinya belajar adalah proses yang
terus-menerus, yang tidak pernah berhenti dan terbatas pada dinding
kelas. Hal ini didasari pada asumsi bahwa di sepanjang
kehidupannya, manusia akan selalu dihadapkan pada masalah-masalah,
rintangan-rintangan dalam mencapai tujuan yang ingin dicapai dalam kehidupan
ini. Prinsip belajar sepanjang hayat ini sejalan dengan empat pilar pendidikan
universal seperti yang dirumuskan UNESCO, yaitu:
(1) learning to know,
yang berarti juga learning to learn;
(2) learning to do;
(3) learning to be,
dan
(4) learning to live together.
Learning to know atau learning to learn mengandung
pengertian bahwa belajar itu pada dasarnya tidak hanya berorientasi kepada
produk atau hasil belajar, akan tetapi juga harus berorientasi kepada proses
belajar. Dengan proses belajar, siswa buka hanya sadar akan apa yang harus
dipelajari, akan tetapi juga memiliki kesadaran dan kemampuan bagaimana cara
mempelajari yang harus dipelajari itu.
Learning to do mengandung pengertian bahwa belajar
itu bukan hanya sekedar mendengar dan melihat dengan tujuan akumulasi
pengetahuan, tetapi belajar untuk berbuat dengan tujuan akhir penguasaan
kompetensi yang sangat diperlukan dalam era persaingan global.
Learning to be mengandung pengertian bahwa belajar
adalah membentuk manusia yang “menjadi dirinya sendiri”. Dengan kata lain,
belajar untuk mengaktualisasikan dirinya sendiri sebagai individu dengan
kepribadian yang memiliki tanggung jawab sebagai manusia.
Learning to live together adalah belajar untuk bekerjasama. Hal
ini sangat diperlukan sesuai dengan tuntunan kebutuhan dalam masyarakat global
dimana manusia baik secara individual maupun secara kelompok tak mungkin bisa
hidup sendiri atau mengasingkan diri bersama kelompoknya.
Proses pembelajaran yang akan disiapkan oleh seorang guru
hendaknya terlebih dahulu harus memperhatikan teori-teori yang melandasinya.
Ada beberapa teori belajar yang mendukung pembelajaran dengan pendekatan
inkuiri diantaranya:
·
Teori Piaget
Menurut Piaget perkembangan kognitif
pada anak secara garis besar terbagi empat periode yaitu: a) periode sensori
motor ( 0 – 2 tahun); b) periode praoperasional (2-7 tahun); c)periode
operasional konkrit (7-11 tahun); d) periode operasi formal (11-15) tahun.
Sedangkan konsep-konsep dasar proses organisasi dan adaptasi intelektual
menurut Piaget yaitu: skemata (dipandang sebagai sekumpulan konsep); asimilasi
(peristiwa mencocokkan informasi baru dengan informasi lama yang telah dimiliki
seseorang; akomodasi (terjadi apabila antara informasi baru dan lama yang
semula tidak cocok kemudian dibandingkan dan disesuaikan dengan informasi
lama); dan equilibrium (bila keseimbangan tercapai maka siswa mengenal
informasi baru).
·
Teori Bruner
Teori belajar Bruner hampir serupa
dengan teori Piaget, Bruner mengemukakan bahwa perkembangan intelektual anak
mengikuti tiga tahap representasi yang berurutan, yaitu: a) enaktif, segala
perhatian anak tergantung pada responnya; b) ikonik, pola berpikir anak
tergantung pada organisasi sensoriknya dan c) simbolik, anak telah memiliki
pengertian yang utuh tentang sesuatu hal sehingga anak telah mampu mengutarakan
pendapatnya dengan bahasa.
Implikasi teori Bruner dalam proses
pembelajaran adalah menghadapkan anak pada suatu situasi yang membingungkan
atau suatu masalah.Dengan pengalamannya anak akan mencoba menyesuaikan atau
mengorganisasikan kembali struktur-struktur idenya dalam rangka untuk mencapai
keseimbangan di dalam benaknya.
·
Teori Vygotsky
Teori Vygotsky beranggapan bahwa
pembelajaran terjadi apabila anak-anak bekerja atau belajar menangani
tugas-tugas yang belum dipelajari namun tugas-tugas itu masih berada dalam
jangkauan kemampuannya (zone of proximal development),
yaitu perkembangan kemampuan siswa sedikit di atas kemampuan yang sudah
dimilikinya. Vygotsky juga menjelaskan bahwa proses belajar terjadi pada dua
tahap: tahap pertama terjadi pada saat berkolaborasi dengan orang lain, dan
tahap berikutnya dilakukan secara individual yang di dalamnya terjadi proses
internalisasi. Selama proses interaksi terjadi, baik antara guru-siswa maupun
antar siswa, kemampuan seperti saling menghargai, menguji kebenaran pernyataan
pihak lain, bernegosiasi, dan saling mengadopsi pendapat dapat berkembang.
·
Teori Dewey
Menurut Dewey dalam Experience and Education, pendidikan merupakan
persiapan. Dengan demikian pendidikan merupakan suatu rekonstruksi pengalaman,
langkah ke depan, untuk persiapan berikutnya. . Dalam hal ini, penggunaan
keterampilan saat ini sebagai persiapan masa depan merupakan kontradiksi dengan
pemikirannya bahwa pendidikan merupakan suatu proses kehidupan dan bukan suatu
persiapan untuk kehidupan mendatang. Sumbangan Pemikiran John Dewey Terhadap
Pendidikan Apresiasi dan sumbangan pemikiran pendidikan John Dewey tidak dapat
dipungkiri telah berdampak luas, tidak hanya di Amerika tetapi dunia. Di
Amerika, disebutkan bahwa dialah orang yang lebih bertanggung jawab terhadap
perubahan pendidikan Amerika selama tiga dekade yang lalu. Pengaruh Dewey telah
memberikan rujukan terhadap praktek persekolahan, dari yang bersifat formal dan
pengajaran yang penuh dengan gaya memerintah, ke arah konsep pembelajaran yang
lebih manusiawi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar